Sobat pembaca di
posting pertama ini saya akan mengulas Cara
Menghitung Angka Kuman Pada Makanan
Kuman atau Jasad renik dapat hidup di mana saja asalkan
dapat mempertahankan diri dari faktor lingkungan sekitar. Faktor lingkungan
yang mempengaruhi pertumbuhan kuman antara lain: nutrisi, suhu, pH, kelembaban,
tekanan osmosis, cahaya, pengaruh mekanik, nutrisi tambahan (Gupte, 1990).
Mikroorganisme apabila tumbuh pada bahan pangan, dapat
menyebabkan berbagai perubahan pada penampakan maupun komposisi kimia dan cita rasa
bahan pangan tersebut. Perubahan yang dapat terlihat dari luar misalnya
perubahan warna, pembentukan film atau lapisan pada permukaan seperti pada
minuman atau makanan cair atau padat, pembetukan lendir, pembentukan endapan,
bau alkohol, bau busuk dan berbagai perubahan lainnya (Fardiaz, 1992).
Analisia
kuantitatif mikrobiologi pada makanan penting dilakukan untuk mengetahui mutu
bahan tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghitung jasad
renik dalam suatu bahan yaitu dengan metode angka kuman (Fardiaz, 1992).
Metode penghitungan angka kuman dapat mempergunakan prinsip hitung cawan. Prinsip hitung cawan
adalah setiap sel yang dapat hidup akan berkembang manjadi koloni. Jumlah
koloni yang ada pada cawan merupakan suatu indeks bagi organisme yang dapat
hidup yang terkandung dalam sampel. Teknik yang harus dikuasai adalah pengenceran
sampel dan mencawankan hasil pengenceran tersebut, setelah inkubasi jumlah koloni
diamati (Siri, 1990).
Prinsip hitung cawan dapat digunakan untuk menghitung
jumlah mikroba di dalam contoh, yaitu dengan menggunakan Plate Count Agar (PCA) sebagai medium pemupukan. PCA adalah suatu
medium yang mengandung 0,5% tripton, 0,25% ekstrak khamir dan 0,1 glukosa,
sehingga semua mikroba termasuk bakteri dapat tumbuh baik pada medium tersebut
(Fardiaz, 1989).
Menurut Fardiaz
(1992) prinsip hitung cawan dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba
dalam sampel. Metode ini merupakan cara paling sensitif untuk menentukan jumlah
mikroba sebab :
a.
Hanya
sel yang masih hidup yang dihitung,
b.
Beberapa
jenis mikroba dapat dihitung sekaligus,
c.
Dapat
digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba karena koloni yang ada mungkin
berasal dari satu mikroba yang mempunyai penampakan pertumbuhan spesifik.
Untuk
melaporkan hasil analisis mikrobiologi dengan cara hitung cawan digunakan suatu
standar yang disebut Standar Plate Counts
(PSC) sebagai berikut:
a.
Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung
jumlah koloni antara 3 dan 300,
b.
Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan
satu kumpulan koloni yang besar dimana jumlah koloni diragukan dapat dihitung
sebagai satu koloni. Satu deretan rantai koloni yang terlihat sebagai suatu
garis tebal dihitung sebagai satu koloni (Fardiaz, 1992).
Demikianlah
info mengenai Cara Menghitung Angka
Kuman Pada Makanan,semoga bermanfaat.
Title : Cara Menghitung Angka Kuman Pada Makanan
Description : Sobat pembaca di posting pertama ini saya akan mengulas Cara Menghitung Angka Kuman Pada Makanan Kuman atau Jasad renik dapat hidup d...